Kriteria Sembuh dari Covid-19 dan Apa yang Harus Dilakukan Sesudahnya?
Meski kasus covid-19 terus meningkat, pasien yang sembuh dari covid-19 juga semakin banyak. Untuk dapat dinyatakan sembuh dari virus corona, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Untuk itu, penting bagi kita semua untuk mengetahui kriteria sembuh dari covid-19.
Seperti yang kita semua ketahui, pasien covid-19 harus melakukan isolasi, baik isolasi mandiri di rumah maupun isolasi di fasilitas yang disediakan oleh pemerintah seperti rumah sakit. Tujuannya untuk menghindari penyebaran covid-19. Pasien baru dapat dinyatakan sembuh dari covid-19 & diperbolehkan keluar dari isolasi jika sudah melakukan tes swab dan hasilnya negative. Akan tetapi, aturan ini sudah dirubah sejak pertengahan tahun 2020 silam.
Kriteria Pasien Sembuh dari Covid-19
World Health Organization (WHO) menyebutkan, kini pasien yang terpapar covid-19 sudah dapat dinyatakan sembuh saat ia tak lagi menunjukkan gejala covid-19, tanpa perlu konfirmasi test swab PCR. Akan tetapi, untuk lebih amannya, tes swab PCR masih diperlukan dalam beberapa kasus. Di bawah ini adalah beberapa kriteria di mana pasien dapat dinyatakan sembuh dari covid-19:
Pasien tanpa gejala dinyatakan sembuh dari covid-19 apabila telah melewati masa isolasi selama 10 hari
Pasien dengan gejala ringan atau sedang dinyatakan sembuh dari penyakit corona jika telah melewati masa isolasi selama paling tidak 10 hari + 3 hari tanpa gejala
Pasien dengan gejala berat baru bisa dinyatakan sembuh dari covid-19 jika telah melewati masa isolasi setidaknya selama 10 hari + 3 hari tanpa gejala serta 1x hasil negative pada tes swab PCR
Apabila pasien masih merasakan gejala sesudah isolasi selama 10 hari, ia masih harus melakukan isolasi hingga gejalanya hilang, ditambah isolasi 3 hari tanpa gejala. Sebagai contoh, perhatikan ilustrasi di bawah ini:
Pasien yang merasakan gejala covid-19 selama 14 hari harus melakukan isolasi selama 14 hari ditambah 3 hari tanpa gejala. Artinya, ia harus melewati masa isolasi selama 17 hari terhitung sejak pertama kali merasakan gejala covid-19
Pasien yang merasakan gejala covid-19 selama 30 hari harus melakukan isolasi selama 30 hari ditambah 3 hari tanpa gejala. Artinya, ia harus melewati masa isolasi selama 33 hari terhitung sejak pertama kali merasakan gejala covid-19
Perubahan aturan ini dibuat karena tes swab PCR dengan hasil positif covid-19 tidak selalu menjadi tanda bahwa virus corona di dalam tubuh pasien masih aktif. Namun, bisa saja tes swab PCR itu mendeteksi virus corona yang sudah mati sebab sistem kekebalan tubuh pasien telah dapat mengendalikannya.
Perlu diketahui, kekebalan tubuh atau antibody terhadap covid-19 umumnya terbentuk setelah 5 hingga 10 hari terinfeksi. Artinya, resiko penularan dari orang yang terpapar covid-19 yang sudah selesai dari masa isolasi selama paling tidak 10 hari akan sangat kecil, meski hasil tes swab PCR menunjukkan masih positif. Itulah kenapa, tes swab ulang sudah tidak diperlukan setelah menyelesaikan isolasi mandiri.
Meski begitu, jika sesudah melakukan isolasi pasien itu akan bertemu dengan orang-orang dari kelompok yang rentan tertular covid-19 & mengalami gejala berat, sebaiknya pasien tersebut tetap melakukan tes swab & menunggu sampai hasilnya negative. Orang-orang yang rentan tertular covid-19 & mengalami gejala berat contohnya adalah orang dengan penyakit penyerta atau lansia.
Tak hanya itu saja, kriteria sembuh dari covid-19 harus tetap ditentukan berdasar penilaian dokter yang menanganinya. Apabila pasien telah memenuhi kriteria sembuh, ia baru bisa keluar dari isolasi & boleh berinteraksi dengan orang lain lagi, tentu saja dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan yang sudah dihimbau oleh pemerintah.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Sembuh dari Covid-19?
Umumnya, orang yang terpapar covid-19 akan sembuh total setelah beberapa minggu sejak pertama kali mengalami gejala. Meski begitu, beberapa kasus menunjukkan kalau penderita covid masih mengalami gejala bahkan beberapa bulan setelah ia dinyatakan sembuh dari covid-19.
Sebagian besar dari penderita covid-19 yang telah sembuh tapi masih merasakan gejala lanjutan merupakan lansia & orang-orang dengan kondisi medis tertentu atau mereka yang memiliki penyakit bawaan lain. Meski demikian, banyak juga orang yang sehat dan sembuh dari covid-19 namun masih mengalami gejala, bahkan dalam jangka Panjang. Kondisi ini disebut post-accute covid-19 syndrome.
Gejala yang termasuk long-haul covid-19 adalah sebagai berikut:
- Ruam
- Sulit tidur
- Sulit konsentrasi
- Ketidakpekaan indra penciuman dan indra perasa
- Jantung berdebar kencang
- Sakit kepala
- Nyeri dada
- Nyeri sendi & otot
- Batuk
- Sesak napas
- Kelelahan
Orang yang terpapar covid & sudah sembuh namun masih mengalami gejala jangka Panjang disarankan memeriksakan diri ke rumah sakit atau dokter untuk mendapat penanganan yang sesuai. Umumnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pasien covid-19 yang sudah sembuh agar pemulihannya maksimal, yaitu:
- Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
- Tidak merokok & menghindari asap rokok
- Menjaga kualitas tidur & istirahat
- Secara berkala memeriksakan detak jantung & kadar oksigen
- Membiasakan lebih banyak duduk dengan posisi tegak dibanding berbaring
- Jalan kaki secara rutin
- Olahraga ringan secara rutin
- Latihan pernapasan
- Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
Berdasarkan penelitian, pasien covid-19 yang sudah sembuh mempunyai kekebalan tubuh terhadap virus corona selama delapan bulan atau lebih dan bisa mencegah terinfeksi lagi oleh virus ini dalam jangka waktu 8 bulan itu. Akan tetapi, kasus infeksi ulang pada virus corona sangat jarang dijumpai & masih perlu diteliti lebih lanjut.
Perlu diperhatikan, pasien yang pernah terpapar covid-19 dan sembuh tetap harus menerapkan protokol Kesehatan, yaitu mencuci tangan dengan sabun & air mengalir, menjaga jarak, dan memakai masker. Pasien covid-19 yang sudah sembuh, sering disebut penyitas covid-19, boleh mendonorkan plasma darahnya ke pasien covid-19 yang belum sembuh, khususnya jika mengalami gejala berat sebab plasma darah mereka mengandung antibody yang dapat melawan virus corona. Donor plasma darah ini disebut terapi plasma konvalesen, tujuannya untuk mencegah gejala bertambah parah & mempercepat penyembuhan pasien yang belum sembuh.
Hidup Sehat di Masa Pandemi dengan Drew Air Purifier
Di masa pandemic ini, kita memerlukan udara yang bersih & sehat untuk bernapas. Salah satu caranya adalah dengan Drew Air Purifier. Ada 3 tipe yang bisa kalian pilih. Selain Dre Pure 1 Air Purifier yang dibanderol Rp 1.880.000, ada juga Drew 3 Air Purifier seharga Rp 2.150.000 dan Drew 5 Air Purifier seharga Rp 2.850.000. Alat pembersih udara ini memiliki bentuk yang bagus dan memiliki filter kualitas terbaik yang bisa membersihkan 99.97 persen partikel udara. Alat ini juga hadir dengan UV sterilizer & lampu tidur yang membuat tidur semakin nyaman. Setelah mengetahui kriteria sembuh dari covid, menggunakan Air Purifier juga bisa menjadi ide bagus.